Zurück zur Liste
Keraton Surakarta Hadiningrat

Keraton Surakarta Hadiningrat

2.932 6

smokeonthewater


Premium (World), Berlin

Keraton Surakarta Hadiningrat

Der Palastberzirk (Keraton, sprich "kraton") des Königs (Sunan) von Surakarta ist groß, die Gebäude dafür niedrig.
Das Areal ist von Mauern und Toren umschlossen und wird von einem chaotischen Motorrad-Verkehr umrundet.
https://id.wikipedia.org/wiki/Keraton_Surakarta_Hadiningrat
Das Foto zeigt das "Kori Kamandungan Lor", das Tor zum Kamandungan-Komplex im Palastbezirk.

Die Königsfamilie wohnt nicht mehr im Palast, sondern verlegte die Residenz an die Ufer des Flusses Solo.
https://en.wikipedia.org/wiki/Susuhunan

Kommentare 6

  • Andreas E.S. 29. Dezember 2017, 11:51

    Ein ungewöhlicher Dekorschmuck an diesem Eingangstor. Diese Art der Dekoration sieht man selten. Du zeigst eine fröhliche Touristengruppe beim Fototermin mit eigenem Schriftbanner. Du bist in eine Welt eingetaucht, zu der ich wenig Zugang habe, vor allem wo ich kein großer Freund von asiatischen Lebensweisen bin.
    LG Andreas
  • Wolfgang Vogelsang 29. Dezember 2017, 11:05

    Sehr schön und interessant.

    Liebe Grüße von Wolfgang
  • homwico 28. Dezember 2017, 23:18

    Schön gezeigt.
    LG
    homwico
  • Hannes Gensfleisch 28. Dezember 2017, 20:50

    Bekas pusat pasukan kuda, gedung kavaleri ada di sebelah timur pamedan. Pintu gerbang kedua menuju halaman dalam tempat tempat berdirinya Pendopo Agung yang berukuran 3500 meter persegi. Pendopo yang dapat menampung lima sampai sepuluh ribu orang orang ini, selama bertahun-tahun dianggap pendopo yang terbesar di Indonesia. Tiang-tiang kayu berbentuk persegi yang menyangga atap joglo diambil dari pepohonan yang tumbuh di hutan Mangkunegaran di perbukitan Wonogiri. Seluruh bangunan ini didirikan tanpa menggunakan paku. Di pendopo ini terdapat empat set gamelan, satu di gunakan secara rutin dan tiga lainnya digunakan hanya pada upacara khusus.

    Wrna kuning dan hijau yang mendominasi pendopo adalah warna pari anom (padi muda) warna khas keluarga Mangkunegaran. Hiasan langit-langit pendopo yang berwarna terang melambangkan astrologi Hindu-Jawa dan dari langit-langit ini tergantung deretan lampu gantung antik. Pada mulanya orang-orang yang hadir di pendopo duduk bersila di lantai. Kursi baru diperkenalkan pada akhir abad ke-19 waktu pemerintahan Mangkunegoro VI.

Informationen

Sektionen
Ordner SOLO Indonesia
Views 2.932
Veröffentlicht
Sprache
Lizenz

Exif

Kamera ILCE-6000
Objektiv Tamron 16-300mm F3.5-6.3 Di II PZD Macro
Blende 6.3
Belichtungszeit 1/160
Brennweite 24.0 mm
ISO 100

Gelobt von